Pada tradisi musik Toba, kata gondang (Secara harfiah) memiliki banyak pengertian. Antara lain mengandung arti sebagai :
- seperangkat alat musik
- ensambel musik
- komposisi lagu (kumpulan dari beberapa lagu), Makna lain dari kata ini, berarti juga sebagai
- menunjukkan satu bagian dari kelompok kekerabatan, tingkat usia; atau orang-orang dalam tingkatan status sosial tertentu yang sedang menari (manortor) pada saat upacara berlangsung.
Pengertian gondang sebagai perangkat alat musik, yakni gondang Batak.
Gondang Batak sering diidentikkan dengan gondang sabangunan atau ogling sabangunan dan kadang-kadang juga diidentikkan dengan taganing (salah satu alat musik yang terdapat di dalam gondang sabangunan). Hal ini berarti memberi kesan kepada kita seolah-olah yang termasuk ke dalam Gondang Batak itu hanyalah gondang sabangunan, sedangkan perangkat alat musik Batak yang lain, yaitu :
Gondang Batak sering diidentikkan dengan gondang sabangunan atau ogling sabangunan dan kadang-kadang juga diidentikkan dengan taganing (salah satu alat musik yang terdapat di dalam gondang sabangunan). Hal ini berarti memberi kesan kepada kita seolah-olah yang termasuk ke dalam Gondang Batak itu hanyalah gondang sabangunan, sedangkan perangkat alat musik Batak yang lain, yaitu :
Gondang hasapi tidak termasuk gondang
Batak. Padahal sebenarnya gondang hasapi juga adalah gondang Batak, akan
tetapi istilah gondang hasapi lebih dikenal dengan istilah
uning-uningan daripada gondang Batak.
Gondang dalam pengertian ensambel musik
terbagi atas dua bagian, yakni gondang sabangunan (gondang bolon) dan
gondang hasapi (uning-uningan). Gondang sabangunan dan gondang hasapi
adalah dua jenis ensambel musik yang terdapat pada tradisi musik Batak
Toba. Secara umum fungsi kedua jenis ensambel ini hampir tidak memiliki
perbedaan keduanya selalu digunakan di dalam upacara yang berkaitan
dengan religi, adat maupun upacara-upacara seremonial lainnya. Namun
demikian kalau diteliti lebih lanjut, kita akan menemukan perbedaan yang
cukup mendasar dari kedua ensambel ini.
Sebutan gondang dalam pengertian
komposisi menunjukkan arti sebagai sebuah komposisi dari lagu (judul
lagu secara individu) atau menunjukkan kumpulan dari beberapa
lagu/repertoar, yang masing-masing ini bisa dimainkan pada upacara yang
berbeda tergantung permintaan kelompok orang yang terlibat dalam upacara
untuk menari, termasuk di dalam upacara kematian saur matua. Misalnya :
gondang si Bunga Jambu, gondang si Boru Mauliate dan sebagainya. Kata
si bunga jambu, si boru mauliate dan malim menunjukkan sebuah komposisis
lagu, sekaligus juga merupakan judul dari lagu (komposisi) itu sendiri.
Berbeda dengan gondang samba, samba
Didang-Didang dan gondang elekelek (lae-lae). Meskipun kata gondang di
sini juga memiliki pengertian komposisi, namun kata
sombai;didang-didangi dan elek-elek memiliki pengertian yang menunjukkan
sifat dari gondang tersebut, yang artinya ada beberapa komposisi yang
bisa dikategorikan di dalam gondang-gondang yang disebut di atas, yang
merupakan “satu keluarga gondang”. Komposisi dalam “satu keluarga
gondang,” memberi pengertian ada beberapa komposisi yang memiliki sifat
dan fungsi yang sama, yang dalam pelaksanaannya tergantung kepada jenis
upacara dan permintaan kelompok orang yang terlibat dalam upacara.
Misalnya: gondang Debata (termasuk di dalamnya komposisi gondang Debata
Guru, Debata sari, Bana Bulan, dan Mulajadi); gondang Sahalai dan
gondang Habonaran.
Gondang dalam pengertian repertoar
contohnya si pitu Gondang. si pitu Gondang atau kadang-kadang disebut
juga gondang parngosi (baca pargocci) atau panjujuran Gondang adalah
sebuah repertoar adalah reportoar/kumpulan lagu yang dimainkan pada
bagian awal dari semua jenis upacara yang melibatkan aktivitas musik
sebagai salah satu sarana dari upacara masyarakat Batak Toba. Semua
jenis lagu yang terdapat pada si pitu Gondang merupakan “inti” dari
keseluruhan gondang yang ada. Namun, untuk dapat mengetahui lebih lanjut
jenis bagian apa saja yang terdapat pada si pitu Gondang tampaknya
cukup rumit juga umumnya hanya diketahui oleh pargonsi saja. Lagu-lagu
yang terdapat pada si pitu Gondang dapat dimainkan secara menyeluruh
tanpa berhenti, atau dimainkan secara terpisah (berhenti pada saat
pergantian gondang). Repertoar ini tidak boleh ditarikan. Jumlah gondang
(komposisi lagu yang dimainkan harus di dalam jumlah bilangan ganjil,
misalnya : satu, tiga, lima, tujuh).
Kata gondang dapat dipakai dalam
pengertian suatu upacara misalnya gondang Mandudu (”upacara memanggil
roh”) dan upacara Saem (”upacara ritual”). Gondang dapat juga
menunjukkan satu bagian dari upacara di mana kelompok kekerabatan atau
satu kelompok dari tingkatan usia dan status sosial tertentu yang sedang
menari, pada saat upacara tertentu misalnya : gondang Suhut, gondang
Boru, gondang datu, gondang Naposo dan sebagainya. Jika dikatakan
gondang Suhut, artinya pada saat itu Suhut yang mengambil bagian untuk
meminta gondang dan menyampaikan setiap keinginannya untuk dapat menari
bersama kelompok kekerabatan lain yang didinginkannya. Demikian juga
Boru, artinya yang mendapat kesempatan untuk menari; gondang datu,
artinya yang meminta gondang dan menari; dan gondang naposo, artinya
muda-mudi yang mendapat kesempatan untuk menari.
Selain kelima pengertian kata gondang
tersebut, ada juga pengertian yang lain yaitu yang dipakai untuk
pembagian waktu dalam upacara, misalnya gondang Sadari Saboringin yaitu
upacara yang didalamnya menyertakan aktivitas margondang dan
dilaksanakan selama satu hari satu malam. Dengan demikian, pengertian
gondang secara keseluruhan dalam satu upacara dapat meliputi beberapa
pengertian seperti yang tertera di atas. pengertian gondang sebagai
suatu ensambel musik tradisional khususnya, maksudnya untuk mengiring
jalannya upacara kematian saur matua.
Gondang sabangunan sebagai kumpulan
alat-alat musik tradiosional Batak Toba, terdiri dari : taganing,
gordang, sarune, ogling oloan, ogling ihutan, ogling panggora, ogling
doal dan hesek. Dalam uraian berikut ini akan dijelaskan masingmasing
instrumen yakni fungsinya.
1. Taganing
Dari segi teknis, instrumen taganing memiliki tanggung jawab dalam penguasaan repertoar dan memainkan melodi bersama-sama dengan sarune. Walaupun tidak seluruh repetoar berfungsi sebagai pembawa melodi, namun pada setiap penyajian gondang, taganing berfungsi sebagai “pengaba” atau “dirigen” (pemain group gondang) dengan isyarat- isyarat ritme yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota ensambel dan pemberi semangat kepada pemain lainnya.
Dari segi teknis, instrumen taganing memiliki tanggung jawab dalam penguasaan repertoar dan memainkan melodi bersama-sama dengan sarune. Walaupun tidak seluruh repetoar berfungsi sebagai pembawa melodi, namun pada setiap penyajian gondang, taganing berfungsi sebagai “pengaba” atau “dirigen” (pemain group gondang) dengan isyarat- isyarat ritme yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota ensambel dan pemberi semangat kepada pemain lainnya.
2. Gordang
Gordang ini berfungsi sebagai instrumen ritme variabel, yaitu memainkan iringan musik lagu yang bervariasi.
Gordang ini berfungsi sebagai instrumen ritme variabel, yaitu memainkan iringan musik lagu yang bervariasi.
3. Sarune
Sarune berfungsi sebagai alat untuk memainkan melodi lagu yang dibawakan oleh taganing.
Sarune berfungsi sebagai alat untuk memainkan melodi lagu yang dibawakan oleh taganing.
4. Ogung Oloan (pemiapin atau Yang Harus Dituruti)
Agung Oloan mempunyai fungsi sebagai instrumen ritme konstan, yaitu memainkan iringan irama lagu dengan model yang tetap. Fungsi agung oloan ini umumnya sama dengan fungsi agung ihutan, agung panggora dan agung doal dan sedikit sekali perbedaannya. agung doal memperdengarkan bunyinya tepat di tengah-tengah dari dua pukulan hesek dan menimbulkan suatu efek synkopis nampaknya merupakan suatu ciri khas dari gondang sabangunan.
Agung Oloan mempunyai fungsi sebagai instrumen ritme konstan, yaitu memainkan iringan irama lagu dengan model yang tetap. Fungsi agung oloan ini umumnya sama dengan fungsi agung ihutan, agung panggora dan agung doal dan sedikit sekali perbedaannya. agung doal memperdengarkan bunyinya tepat di tengah-tengah dari dua pukulan hesek dan menimbulkan suatu efek synkopis nampaknya merupakan suatu ciri khas dari gondang sabangunan.
Fungsi dari agung panggora ditujukan pada
dua bagian. Di satu bagian, ia berbunyi berbarengan dengan tiap pukulan
yang kedua, sedang di bagian lain sekali ia berbunyi berbarengan dengan
agung ihutan dan sekali lagi berbarengan dengan agung oloan.
Oleh karena musik dari gondang sabangunan
ini pada umumnya dimainkan dalam tempo yang cepat, maka para penari
maupun pendengar hanya berpegang pada bunyi agung oloan dan ihutan saja.
Berdasarkan hal ini, maka ogling oloan yang berbunyi lebih rendah itu
berarti “pemimpin” atau “Yang harus di turuti” , sedang ogling ihutan
yang berbunyi lebih tinggi, itu “Yang menjawab” atau “Yang menuruti”.
Maka dapat disimpulkan bahwa peranan dan fungsi yang berlangsung antara
ogling dan ihutan dianggap oleh orang Batak Toba sebagai suatu permainan
“tanya jawab”
5. Ogung Ihutan atau Ogung pangalusi (Yang menjawab atau yang menuruti).
6. Ogung panggora atau Ogung Panonggahi (Yang berseru atau yang membuat orang terkejut).
7. Ogung Doal (Tidak mempunyai arti tertentu)
8. Hesek. Hesek ini
berfungsi menuntun instrumen lain secara bersama-sama dimainkan. Tanpa
hesek, permainan musik instrumen akan terasa kurang lengkap. Walaupun
alat dan suaranya sederhana saja, namun peranannya penting dan
menentukan.















.jpg)








